Selasa 1, Apr 2025

Latest News

    • Prabowo Subianto - Tegas, Berwibawa, Adil, dan Berpengalaman

      Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo atau yang paling dikenal dengan nama Prabowo Subianto, lahir di Jakarta, pada tanggal 17 Oktober 1951. Prabowo Subianto adalah mantan Danjen Kopassus dan menantu dari mantan Presiden Indonesia Soeharto. Ia juga termasuk tokoh kontroversial di Indonesia. Sehingga ia dicopot jabatannya oleh Presiden Habibie melalui mantan Pangab Wiranto karena dugaan keterlibatan oknum Kopassus dalam kasus penculikan sejumlah aktivis LSM dan pelanggaran HAM yang sampai sekarang masih buram ceritanya. Prabowo juga politikus sekaligus pendiri dari partai Gerindra. Prabowo adalah putra dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo yang merupakan ahli Ekonomi Indonesia pada zaman Soekarno serta Soeharto dan Dora Marie Sigar, atau lebih dikenal dengan nama Dora Soemitro.Ia juga merupakan cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, anggota BPUPKI, pendiri Bank Negara Indonesia dan Ketua DPA pertama. Prabowo Subianto dinamai menurut Soebianto Djojohadikoesoemo, pamannya yang gugur dalam Pertempuran Lengkong. Ia memiliki dua kakak perempuan, Biantiningsih Miderawati dan Maryani Ekowati, dan satu orang adik, Hashim Djojohadikusumo. Dalam bukunya Jejak Perlawanan Begawan Pejuang, Sumitro mengakui istrinya sangat berperan dalam membesarkan dan pendidikan formal anak-anaknya. Meskipun Sumitro muslim, Dora Sigar tetap Kristen. Dengan latar belakang keluarga berpendidikan Belanda, Dora Sigar menerapkan disiplin ketat kepada putra-putrinya. Di meja makan, misalnya, semua tata krama dan etiket Belanda sangat ketat dijalankan, seperti tangan tidak boleh ke sana ke mari, serbet harus dilipat di pangkuan, dan garfu sendok tidak boleh bunyi. Perpaduan dua kepribadian orangtua inilah yang sangat membentuk kepribadian Prabowo. Disiplin dan sikap keras diturunkan dari sang Ibu, gaya berpikir kritis dan bebas dari sang Ayah. Ia tumbuh menjadi anak yang cerdas, lugas tanpa basa-basi, sangat taat aturan sehingga sangat kaku dalam pergaulan, dan kritis. Dan, dari penuturan kawan-kawan dekatnya, Prabowo adalah anak kesayangan ibunya. Masa kecilnya banyak dihabiskan di luar negeri. Ia menyelesaikan pendidikan dasar dalam waktu 3 tahun di Victoria Institution, Kuala Lumpur, Sekolah Menengah di Zurich International School, Zurich, pada tahun 1963-1964, SMA di American School, London pada kurun waktu 1964-1967. Pada tahun 1970, barulah ia masuk ke Akademi Militer Nasional, Magelang. Prabowo Subianto mengawali karirnya waktu ia daftarkan diri di Akademi Militer Magelang, Ia lalu Lulus pada tahun 1974 dari Akademi Militer, lalu pada tahun 1976 Prabowo ditugaskan untuk Komandan Pleton Beberapa Komando Group I Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) serta ditugaskan untuk sisi dari operasi Tim Nanggala di Timor Timur. Saat itu dia berumur 26 tahun dan merupakan komandan termuda dalam operasi Tim Nanggala. Prabowo memimpin misi untuk menangkap Nicolau dos Reis Lobato, wakil ketua Fretilin yang pada saat itu juga menjabat sebagai Perdana Menteri pertama Timor Timur. Akhirnya, Nicolau Lobato tewas setelah tertembak di perut saat bertempur di lembah Mindelo pada tanggal 31 Desember 1978. Prabowo Subianto kemudian menikah dengan Titiek yang merupakan anak Presiden Soeharto pada bulan Mei 1983 dan berpisah pada tahun 1998, tidak lama setelah Soeharto mundur dari jabatan Presiden Republik Indonesia. Dari pernikahan ini, Prabowo dikaruniai seorang anak, Ragowo "Didiet" Hediprasetyo. Didiet tumbuh besar di Boston, AS dan sekarang tinggal di Paris, Perancis sebagai seorang desainer. Menurut sumber The Politic, Prabowo dipertemukan (dicomblangi) oleh Wismoyo Arismunandar dengan  anak Alm Presiden Soeharto, Titiek Soeharto, ketika ia menjadi ajudan Wismoyo kala itu. Siti Hediati Hariyadi yang lahir di Semarang, Jawa Tengah, 14 April 1959, lebih dikenal dengan Titiek Soeharto adalah anak keempat mendiang mantan Presiden Soeharto. Ketika pertama kali bertemu, lanjut sumber, langsung saling tertarik, padahal saat itu Prabowo sudah bertunangan dengan anak dari dr. Sajiman, Kepala RS TNI di Magelang, yang sekarang sudah menjadi dokter gigi, kawin dengan seorang ginekolog di Yogyakarta. Setelah perceraian, hubungan Prabowo dengan Titiek tampak tetap mesra. Pada tahun 1983, kala itu masih berpangkat Kapten, Prabowo diduga pernah mencoba melakukan upaya penculikan sejumlah petinggi militer, termasuk Jendral LB Moerdani, namun upaya ini digagalkan oleh Mayor Luhut Panjaitan, Komandan Den 81/Antiteror. Prabowo sendiri adalah wakil Luhut saat itu. Pada tahun 1990-an, Prabowo terkait dengan sejumlah kasus pelanggaran HAM di Timor Timur. Pada akhir tahun 1992, Xanana Gusmao berhasil ditangkap dalam operasi yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Prabowo. Informasi mengenai keberadaan Xanana Gusmao diperoleh dari sadapan telepon Ramos Horta di pengasingan. Pada tahun 1995, ia diduga menggerakkan pasukan ilegal yang melancarkan aksi teror ke warga sipil. Peristiwa ini membuat Prabowo nyaris baku hantam dengan Komandan Korem Timor Timur saat itu, Kolonel Inf Kiki Sjahnakrie, di kantor Pangdam IX Udayana. Sejumlah lembaga internasional menuntut agar kasus ini dituntaskan. Menurut pakar hukum Adnan Buyung Nasution, kasus ini belum selesai secara hukum karena belum pernah diadakan pemeriksaan menurut hukum pidana. Pada tahun 1996, Komandan Kopassus Prabowo Subianto memimpin operasi pembebasan sandera Mapenduma. Operasi ini berhasil menyelamatkan nyawa 10 dari 12 peneliti Ekspedisi Lorentz '95 yang disekap oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Lima orang yang disandera adalah peneliti biologi asal Indonesia, sedangkan 7 sandera lainnya adalah peneliti dari Inggris, Belanda dan Jerman. Namun, operasi ini dikritik karena menggunakan lambang Palang Merah pada helikopter putih untuk menipu anggota OPM. Pada tahun 1997, Prabowo Subianto diduga mendalangi penculikan dan penghilangan paksa terhadap sejumlah aktivis pro-Reformasi. Setidaknya 13 orang, termasuk seniman 'Teater Rakyat' Widji Thukul, aktivis Herman Hendrawan, dan Petrus Bima hilang dan belum ditemukan hingga sekarang. Mereka diyakini sudah meninggal. Prabowo sendiri mengakui memerintahkan Tim Mawar untuk melakukan penculikan kepada sembilan orang aktivis, diantaranya Haryanto Taslam, Desmond J Mahesa dan Pius Lustrilanang. Pada tanggal 26 April 1997, Tim Nasional Indonesia ke Puncak Gunung Everest berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi dunia setelah mendaki melalui jalur selatan Nepal. Tim yang terdiri dari anggota Kopassus, Wanadri, FPTI, dan Mapala UI ini diprakarsai oleh Komandan Jenderal Kopassus, Mayor Jendral TNI Prabowo Subianto. Ekspedisi dimulai pada tanggal 12 Maret 1997 dari Phakding, Nepal. Tahun 1998, Prabowo ditarik kembali menjadi Panglima Kostrad dengan pangkat Letnan Jenderal, dalam usia relatif muda yakni 47 tahun. Sebagai Pangkostrad yang membawahi pasukan cadangan ABRI yang jumlahnya cukup besar pada waktu itu (sekitar 11 ribu prajurit) , Prabowo dimintai pertolongan oleh Panglima Kodam Jaya untuk mengamankan Jakarta yang berada dalam suasana kacau. Permintaan ini dipenuhi Prabowo dengan membantu mengamankan sejumlah bangunan penting, khususnya rumah dinas Wakil Presiden B.J. Habibie di Kuningan. Di tahun inilah ia tersandung tragedi Mei yang membuatnya dipindahkan menjadi Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI (Sesko TNI). Dan atas pertimbangan Dewan Kehormatan Perwira (DKP), Prabowo diberhentikan dari dinas kemililiterannya. Setelah Mei 1998, untuk menghindari tekanan dari Habibie terkait insubordinasi tersebut dan menghindari pengusutan hukum terkait kerusuhan Mei dan penculikan para aktivis, ia melarikan diri ke Yordania. Ia mendapat suaka politik dan status kewarganegaraan dari Abdullah II. Pangeran Abdullah II yang kemudian pada 1999 menjadi Raja Yordania adalah kawan Prabowo di sekolah militer. Prabowo kembali ke Indonesia pada 2001 setelah kekuatan Poros Tengah menggulingkan Presiden BJ Habibie dan momentum untuk mengusut kasus-kasus pelanggaran HAM Orde Baru mulai surut. Setelah meninggalkan karier militernya ia menjadi pengusaha, mengikuti karier adiknya Hashim Djojohadikusumo, antara lain dia memiliki saham dalam PT Kertas Nusantara. Ia lalu terjun ke dunia usaha, membantu adiknya Hashim Djojohadikusumo, yang sudah lebih dulu sebagai pengusaha minyak di Kazakhstan. Sekitar tahun 2002, Prabowo membeli PT Kiani Kertas yang saat itu sudah berada di BPPN sebagai perusahaan yang ‘sakit’ karena terbelit utang yang besar. Prabowo membeli Kiani Kertas menggunakan pinjaman senilai Rp 1,8 triliun dari Bank Mandiri. Ia kini tercatat memimpin 27 perusahaan di Indonesia dan luar negeri. Perusahaan yang dipimpinnya meliputi Nusantara Energy (perusahaan minyak, gas alam dan batu bara), Tidar Kerinci Agung (minyak kelapa), dan Jaladri Nusantara (industri perikanan). Prabowo juga mendirikan beberapa organisasi masyarakat seperti Asosiasi Petani Indonesia, Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Indonesia, Asosiasi Pencak Silat Indonesia. Pada tanggal 5 Desember 2004, Prabowo terpilih sebagai ketua umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) mengalahkan Setiawan Djodi dan Ja'far Hafsah. Pada saat Musyawarah Nasional (Munas) HKTI ke-7, Prabowo Subianto kembali terpilih sebagai Ketua Umum 2010-2015 secara aklamasi. 32 dari 33 Dewan Pimpinan Daerah menerima laporan pertanggungjawaban Prabowo dan meminta agar Prabowo kembali memimpin HKTI. Pada tanggal 6 Agustus 2008, Munas APPSI secara aklamasi memilih Prabowo sebagai ketua umum APPSI untuk periode 2008-2013. Prabowo terpilih setelah mendapat dukungan dari 29 Dewan Pimpinan Wilayah tingkat provinsi dan 199 Dewan Pimpinan Daerah tingkat kabupaten. Prabowo pertama kali terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar (PB) IPSI tahun 2004. Pada Munas PB IPSI di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, tanggal 27 Februari 2012, Prabowo terpilih untuk ketiga kalinya sebagai Ketua Umum PB IPSI. Pada SEA Games 2011 di Jakarta, cabang olah raga pencak silat berhasil mendapatkan juara umum dengan menyabet 9 dari 18 nomor yang dipertandingkan. Istana Prabowo berpadu dengan hijaunya Bukit Hambalang, sangat megah dan asri dengan rerumputan dan pepohonan pinus. Selain di depan, di bagian belakang rumah juga terdapat satu pos penjagaan. Menurut sumber The Politic, rumah petinggi Gerindra ini berfasilitas sangat lengkap. Tak hanya  itu, dua buah istal kandang kuda sebanyak 17 ekor kuda milik Prabowo berjenis Lusiano turut melengkapi  fasilitas di rumah itu. Kuda-kuda tersebut didatangkan langsung dari Portugal. Tak tanggung-tanggung, konon harga per ekornya mencapai miliaran rupiah! "Saya ini kesatria yang menyepi pada saat tidak dibutuhkan. Dan kesatria selalu menyepi di gunung, seperti tempat ini." Prabowo ditemani sejumlah lelaki muda yang ia sebut sebagai Kesatria Jedisebutan untuk murid Master Yoda dalam film Hollywood Star Wars. "Mereka ini anak muda yang pintar-pintar. Lulusan luar negeri,".  Ia juga mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Golkar pada Konvesi Capres Golkar 2004. Untuk pencalonan ini, tim suksesnya khusus menyewa Alex Castinallos, konsultan kampanye Partai Republik Amerika Serikat yang berhasil mendudukkan George W Bush di Gedung Putih dan konsultan media iklan TV, David Axelrod. Meski lolos sampai putaran akhir, akhirnya Prabowo kandas di tengah jalan. Ia kalah suara oleh Wiranto. Prabowo adalah calon presiden dalam pemilu presiden Republik Indonesia 2009 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA). Karena sejumlah kendala politik, akhirnya Prabowo bersedia menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri. Pasangan Mega-Prabowo resmi diumumkan 15 Mei 2009. Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (Padma) Indonesia wilayah Nusa Tenggara Timur menilai, Prabowo berperan besar dalam pembebasan Wilfrida Soik dari hukuman mati di Pengadilan Kota Bahru, Kelantan, Malaysia. Prabowo menunjuk pengacara Malaysia Tan Sri Mohammad Syafei untuk membela Wilfrida Soik. Wilfrida adalah buruh asal Nusa Tenggara Timur yang diberangkatkan secara ilegal. Wilfrida didakwa hukuman mati karena membunuh majikannya, Yeap Seok Pen pada tanggal 7 Desember 2010. Partai Gerakan Indonesia Raya telah menyatakan akan mengusung Prabowo sebagai calon presiden pada pemilihan presiden 2014. Prabowo sendiri sudah menyatakan kesediaannya untuk dicalonkan sebagai presiden, jika mendapat dukungan dari rakyat. Walaupun beberapa lembaga survei mencatat elektabilitas Prabowo tertinggi dibandingkan dengan calon-calon presiden lainnya, tidak sedikit pengamat politik yang meyakini kalau langkah Prabowo akan terganjal elektabilitas Partai Gerakan Indonesia Raya yang sangat rendah. Di Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014, Gerindra meraih posisi ketiga, hanya sedikit selisih suara dibanding PDIP dan Golkar, yaitu 11,58 persen, sementara PDIP meraih 19,52 persen dan Golkar 15,22 persen berdasarkan perhitungan cepat Kompas hingga 9 April 2014. Prabowo Subianto hadirkan "Enam Program Aksi Transformasi Bangsa" dalam kampanyenya; apabila terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia, ia ingin membangun ekonomi yang kuat, berdaulat, adil dan makmur, melaksanakan ekonomi kerakyatan, membangun kedaulatan pangan dan energi serta pengamatan sumberdaya air, meningkatkan kualitas pembangunan manusia Indonesia melalui program pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya, membangun infrastruktur dan menjaga kelestarian alam serta lingkungan hidup, dan membangun pemerintahan yang bebas korupsi, kuat, tegas dan efektif. Setelah meningkatnya popularitas dan elektabilitas Prabowo di berbagai lembaga survei dalam Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014, ia terus diserang kampanye hitam dan opini negatif antara lain beredarnya uang kertas pecahan Rp50.000 yang diberi cap dengan tulisan "Prabowo: Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil" dan penghembusan kembali isu stigmatisasi atas tudingan keterlibatan, bahkan nama Prabowo juga disebut-sebut sebagai dalang penculikan aktivis pro demokrasi 1997/1998, penembakan mahasiswa Trisakti, otak penggerak Kerusuhan Mei 1998 dan tuduhan hendak melakukan kudeta Mei 1998. Prabowo juga dididuga berjanji akan memberikan satu miliar kepada setiap desa di Indonesia bila ia terpilih sebagai presiden. Seperti calon presiden lainnya, Prabowo memiliki tampilan unik yang mudah dikenali dengan baju warna khaki dengan banyak kantong. Ini membuat ia dianggap mengingatkan masyarakat kepada sosok Sukarno dan Syahrir. Ia sendiri menyatakan menyukai setelan ini karena alasan kepraktisan. Prabowo mulai sering mengenakannya saat berpasangan dengan Megawati di Pilpres 2009. Karier Karier Militer Komandan Peleton Para Komando Group-1 Kopassandha (1976) Karier Militer Komandan Kompi Para Komando Group-1 Kopassandha (1997) Karier Militer Wakil Komandan Detasemen–81 Kopassus (1983) Karier Militer Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1985) Karier Militer Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1987) Karier Militer Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Kostrad (1991) Karier Militer Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (1993) Karier Militer Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996) Karier Militer Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998) Karier Militer Komandan Sekolah Staf Dan Komando ABRI (1998) Karier Kerja Komisaris Perusahaan Migas Karazanbasmunai (0) Karier Kerja Presiden Dan Ceo PT Tidar Kerinci Agung (Perusahaan Produksi Minyak Kelapa Sawit), Jakarta, Indonesia (0) Karier Kerja Presiden Dan Ceo PT Nusantara Energy (Migas, Pertambangan, Pertanian, Kehutanan Dan Pulp) Jakarta, Indonesia (0) Karier Kerja Presiden Dan Ceo PT Jaladri Nusantara (Perusahaan Perikanan) Jakarta, Indonesia (0) Karier Politik Pendiri Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) (0) Karier Politik Partai Golkar (2004) Organisasi Ketua umum HKTI periode 2004-2009 Anggota marga Lumban Tobing (difasilitasi oleh Persatuan Punguan Siraja Lumban Tobing (PPSLB) dan berlangsung di Danau Toba Convention Center, Medan) Keanggotaan Dalam Organisasi Politik Dewan Penasihat Organisasi Kosgoro Keanggotaan Dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Ketua Yayasan Pendidikan Kebangsaan (Universitas Kebangsaan) Ketua Majelis Perhimpunan Keluarga Mahasiswa Dan Alumni Supersemar Pendiri Koperasi Swadesi Indonesia (Ksi) Dengan 14 Cabang Di 4 Provinsi di Indonesia Ketua Yayasan 25 Januari Ketua Umum PB Ikatan Pencaksilat Seluruh Indonesia (IPSI)  PENGHARGAAN Bintang Kartika Eka Paksi Nararya Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun Satya Lencana Seroja Ulangan–III Satya Lencana Raksaka Dharma Satya Lencana Dwija Sistha Satya Lencana Wira Karya The First Class The Padin Medal Ops Honor dari Pemerintah Kamboja Bintang Yudha Dharma Nararya Sumber, id.wikipedia.org         webmuhammadiyah.blogspot.com         donnymontang.blogspot.com         news.detik.com         profil.merdeka.com         farisyuda.blogspot.com

Monday, October 7, 2013
Kevin Samara

Jon Bon Jovi - The Legend Of Rock

John Francois Bongiovi Jr. atau yang akrab dikenal dengan sebutan Jon Bon Jovi atau John, lahir di Perth Amboy, New Jersey, Amerika Serikat, pada tanggal 2 Maret 1962. Jon Bon Jovi lahir dari pasangan John Bongiovi, Sr. dan Carol Sharkley. Ayah Jon Bon Jovi  merupakan seorang tukang cukur yang dulunya adalah anggota angkatan laut dan ibunya juga merupakan mantan angkatan laut yang setelah masa tugasnya bekerja pada bidang ahli tanaman bunga. John memiliki dua saudara yaitu Anthony M. Bongiovi, dan Matthew Bongiovi. Ayah John sendiri adalah seorang yang berdarah Italia dan Slovakia sedangkan ibunya berdarah Rusia dan Jerman. John dibesarkan di keluarga Katolik.

Masa kecil Jon dihabiskan dengan menjual koran bersama dengan Kakek neneknya di Erie, Pennsylvania. John bersekolah di SMA St Joseph di Metuchen, New Jersey dan kemudian pindah ke SMA Sayreville War Memorial di Parlin , New Jersey.

Sejak kecil, John sudah bercita-cita menjadi rocker. Hal ini terlihat dari kebiasaannya menghabiskan waktu di klub malam lokal, Ashbury Park, hanya untuk sekedar hang out, mendengarkan musik atau jamming dengan musisi yang tampil.

Jon Bon Jovi mulai bermain piano dan gitar pada tahun 1975 di kelas tiga belas dengan band pertamanya 'meruntuhkan'.

John menghabiskan sebagian besar masa remajanya untuk bolos sekolah karena memilih musik sebagai gantinya, dan akhirnya bermain bergabung di band-band lokal dengan teman-teman serta bersama sepupunya Tony Bongiovi , yang kemudian memiliki perusahaan rekaman suara terkenal di New York yaitu The Power Station. Akibatnya, catatan akademisnya di sekolah buruk.

Pada tahun 1978 tepatnya saat John berusia 16 tahun, John lebih sering lagi menghabiskan waktunya di klub-klub. Setelah itu ia bergabung dengan seorang keyboardist bernama David Bryan Rashbaum, yang bermain bersamanya dalam genre ten-piece rhythm dan blues band bernama Atlantic City Expressway. John juga nergabung dengan band bernama The Rest, The Lechers, John Bongiovi, dan Wild Ones.

Pada pertengahan tahun 1982, keluar dari sekolah dan bekerja paruh waktu di toko sepatu wanita ', Jon Bon Jovi mengambil pekerjaan di Power Station Studios, rekaman Manhattan fasilitas di mana sepupunya Tony Bongiovi adalah co-pemilik. Bon Jovi membuat beberapa demo - termasuk satu yang diproduksi oleh Billy Squier - dan mengirimnya ke perusahaan rekaman tapi gagal untuk membuat dampak. rekaman profesional pertama nya lead vokal dalam "R2-D2 Kami Berharap Kau Natal Merry," yang merupakan bagian dari Natal di album Bintang co sepupunya yang diproduksi.

Pada Juni 1982, John merekam sebuah lagu berjudul "Runaway". Para musisi di studio yang membantu merekam "Runaway" - dikenal dengan sebutan The All Star Review. The All Star Review beranggotakan gitaris Tim Pierce, keyboardist Roy Bittan, drummer Frankie LaRocka, dan bassist Hugh McDonald. Lalu John pergi ke beberapa perusahaan rekaman, termasuk Atlantic Records dan Mercury (PolyGram) , namun semuanya ditolak. John pun mengunjungi stasiun radio WAPP 103.5FM "Apple" di New York City . Dia berbicara langsung kepada Direktur promosi John Lassman, yang akhirnya menerima lagu "Runaway" untuk dikategorikan sebagai musik lokal. "Runaway" pun menjadi musik lokal terpopuler. Dari sinilah, Jon Bon Jovi mulai menulis lagu. Selama tiga tahun, pada 1980 hingga 1983, sekitar 50 judul lagu berhasil ditulisnya.

Ketenaran lagu Runaway membuat Jon Bon Jovi semakin yakin akan cita-citanya. Ia pun menghubungi, David Bryan, keyboardis Atlantic City Expressway. Kedua sahabat ini memiliki niat yang sama, yaitu menjadi musisi handal di belantika musik dunia. Meskipun tidak seambisius Jon Bon Jovi, David Bryan sangat mendambakan berkarir di dunia musik. Buktinya, saat Jon Bon Jovi menghubunginya untuk membuat band, David segera mengalihkan pendidikannya dari jurusan kedokteraan menjadi jurusan music di Julliard Music School, New jersey.

Pada tahun 1983, John aktif di sebuah grup band bernama Scandal sebagai seorang gitaris. Dia juga muncul dalam rekaman video Scandal tahun 1983 yaitu "Love Got A-Line On You" yang menempati urutan 59 di Amerika Serikat.

Mereka berdua lalu membentuk Jon Bongiovi & The Wild Ones, cikal bakal Bon Jovi. Dengan nama panjang itu, kedua calon musisi ini tak lelah mengirimkan demo-demo lagunya ke sejumlah perusahaan rekaman hingga ke Los Angeles. Keberadaannya yang hanya berdua itu menghalangi untuk melaju ke dapur rekaman, karena sebuah band dianggap tak sempurna jika hanya memiliki dua personil. David dan John pun mulai mencari personil baru, hingga akhirnya bertemu dengan drummer Frankie & The Knockouts, Tico Torres.

Bergabungnya Tico Torres, membuat langkah Jon Bon Jovi dan David Bryan semakin mantab untuk membentuk formasi band yang akan masuk dapur rekaman. Jelas saja, sebab Tico Torres mengusulkan seorang basis Jersey, bernama Alec John Such. Menurutnya, permainan Alec sangat cocok dengan gaya bermusik Jon Bon Jovi. Tico meyakinkan bahwa dirinya menganal betul permainan Alec John Such, sebab pernah main bareng di Phantom’s Opera.

Untuk membentuk sebuah band rock, John masih membutuhkan seorang gitaris. Akan tetapi, di tak mau tergesa-gesa. Sementara, ia hanya mengajak seorang tetangga rumahnya bernama Dave Sabo, yang kelak menjadi gitaris Skid Row.

Alasan Jon Bon Jovi merekrut Dave Sabo, sebagai gitaris tanpa audisi, adalah ada tawaran manggung dalam konser para pendukung album kompilasi radio WAPP. Dan, lagu Runaway mereka bawakan dengan mantap sehingga mendapatkan sambutan cukup antusias dari para penonton. Meskipun demikian, Jon Bon Jovi masih belum bisa menerima Dave Sabo sebagai gitaris tetap, lantaran umurnya masih terlalu muda.

Kelima orang dalam formasi ini benar-benar sempurna, sehingga tak heran jika mampu masuk dapur rekaman Derek Shulman dengan PolyGram-nya. Mereka hanya membutuhkan tiga tahun, sejak terbentuk, untuk mencapai puncak karir tinggi di blantika musik dunia.


Setelah band ini mulai bermain menampilkan dan membuka untuk bakat lokal, mereka menarik perhatian eksekutif rekaman Derek Shulman, yang menandatangani mereka ke Mercury Records dan yang merupakan bagian dari perusahaan PolyGram. Karena Jon Bon Jovi menginginkan nama grup, Pamela Maher, seorang teman Richard Fischer dan seorang karyawan Doc McGhee, menyarankan mereka menyebut diri mereka Bon Jovi, mengikuti contoh yang terkenal lainnya dua band kata seperti Van Halen. Nama ini dipilih bukan asli dari ide Johnny Electric. saran Pamela nama disambut dengan antusias kecil, tetapi dua tahun kemudian mereka memukul grafik di bawah nama itu. Cover art untuk Runaway.

Album pertama grup musik rock, Bon Jovi dinamai Bon Jovi. Album ini dirilis pada tanggal 21 Januari 1984. Album yang menghasilkan hits Runaway dan She Don't Know Me ini meraih penghargaan gold platinum karena berhasil terjual kurang lebih 500 ribu keping.

Dengan bantuan manajer baru mereka Doc McGhee mereka merekam debut album band ini, Bon Jovi, yang dirilis pada tanggal 21 Januari 1984. Album ini termasuk hit pertama band single, "Runaway", mencapai Top 40 di Billboard Hot 100 diikuti dengan "Dia Don't Know Me" yang merupakan lagu Mercury diminta merekam John dan termasuk di album ini sebagai bagian dari kesepakatan itu.

Sampai saat ini, lagu yang tetap di jalur satunya yang pernah masuk dalam album Bon Jovi yang Jon tidak memiliki kredit penulisan. Kelompok tersebut menemukan diri mereka membuka untuk Scorpions di AS dan untuk Kiss di Eropa. Pada bulan Agustus tahun 1984 band ini membuat penampilan di Super Rock Festival sebagai tamu spesial di Jepang.

Namun, "Runaway" menjadi hit dan Bon Jovi menarik perhatian di Jepang. Bon Jovi mendapat disk emas pertama untuk album pertama mereka di Jepang. Album ini memuncak di # 43 di Billboard 200 album chart di Amerika Serikat dan satu tahun setelah rilis, itu bersertifikat Emas oleh RIAA.

Setelah merilis album Bon Jovi (1984) dan “7800◦Fahrenheit (1985), mereka merilis album masterpiece, Slippery When Wet (1986) yang laku 10 juta kopi di seluruh dunia. Band ini merilis tiga single "Only Lonely", "Dalam Dan Out Of Love" dan kidung "Silent Night". Album ini memuncak di # 37 di Billboard 200 dan Emas bersertifikat di AS Sementara album tidak melakukan serta mereka harapkan dalam hal penjualan, hal itu diperbolehkan Bon Jovi untuk keluar di jalan tur lagi.

Pertunjukan pertama mereka di Jepang sebagai headliner yang telah dilakukan segera setelah rilis album dan delapan menunjukkan secara total menjadi terjual habis semua, dan album hit Gold Top 5 dan bersertifikat di Jepang.

Pada bulan Mei 1985, Bon Jovi berjudul tempat di Inggris dan Eropa. 7800 Fahrenheit memuncak di # 28 di Inggris dan # 40 di Jerman. Pada akhir dari tur Eropa, band ini mulai lari 6-bulan sebesar US tourdates mendukung Ratt. Di tengah tur bahwa mereka berhasil membuat penampilan di Jam Texas dan Monster's Castle Donnington konser Rock di Inggris. Jon Bon Jovi juga melakukan penampilan solo di Farm Aid pertama tahun 1985.

Pada tanggal 29 April 1989, John menikah dengan Dorothea Hurley. Anak pertama mereka, Stephanie Rose lahir pada tanggal 13 Maret 1993, Jesse James Louis lahir tanggal 19 Februari 1995, Jacob Hurley 7 Mei 2002, dan Romeo Jon 29 Maret 2004.

Album-album berikutnya, seperti New Jersey (1988), Keep The Faith (1992), dan kompilasi Cross Road (1994), meraup keuntungan besar. Nama Bon Jovi pun sangat termahsyur, sehingga saat Alec John Such keluar dari formasi pada 1994 tidak begitu mempengaruhi eksistensinya. Bahkan, Bon Jovi pun terus melahirkan album-album dahsyat, seperti These Days (1995), Crush (2000), Bounce (2002), dan This Left Feeling Right (2004). "Always" adalah sebuah lagu terpopuler Bon Jovi . Ini dirilis sebagai single dari album mereka tahun 1994, Cross Road dan kemudian menjadi single terlaris, dengan satu juta eksemplar terjual di Amerika Serikat dan lebih dari 3 juta di seluruh dunia. Lagu ini menempati posisi 4 di Billboard AS, posisi 2 di Mainstream Top 40 dan juga merupakan hit internasional posisi 1 di Australia, posisi 2 di Inggris dan posisi 4 di Jerman.

Album These Days dibuat tahun 1995, di mana pada tahun itu pula Bon Jovi memulai World Tour-nya, di mana saat itu mereka juga menyempatkan diri tampil di Jakarta. Sejak album ini, Bon Jovi bermain tanpa Alec John Such sang pencabik bass terdahulu, yang dikeluarkan dari band akibat ketergantungan pada obat terlarang, digantikan oleh Huge McDonald. Album ini menghasilkan beberapa hit seperti This Ain't A Love Song dan Lie To Me.

Di tengah perjalan karir band ini, vokalis sekaligus gitaris Bon Jovi, Jon Bon Jovi, pernah memiliki proyek solo, yaitu album Blaze Of Glory, sountrack film Young Guns II, yang berhasil meraih predikat “The Best Sountrack Album“. Selain itu, pada 1997, Jon Bon Jovi juga mengeluarkan album solo keduanya yang berjudul Destination Anywhere.

Crush adalah album studio ketujuh grup musik Bon Jovi yang dirilis pada tanggal 13 Juni 2000. Album ini dibuat setelah kelompok ini empat tahun vakum (1996-1999) di belantika musik dunia karena anggotanya seperti Jon Bon Jovi, Richie Sambora, dan David Bryan sibuk mengerjakan album solo mereka. Album Crush berisikan beberapa hit seperti It's My Life dan Thank You for Loving Me. Album ini telah terjual lebih dari 15 juta kopi di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri telah terjual lebih dari 200 ribu keping.

Pada musim semi tahun 2002, kelompok ini masuk studio untuk memulai rekaman studio untuk album kedelapan , berjudul, Bouncing. Album ini merupakan semangat buat Amerika Serikat untuk bangkit kembali dari serangan World Trade Center. Album ini juga disebut Bon Jovi, sebagai penyemangat kemampuan band ini untuk bangkit kembali lagi dan lagi, selama bertahun-tahun. Bounce mewakili Band Bon Jovi untuk kembali ke Bon Jovi yang dulu dengan Richie Sambora bermain gitar sangat terdistorsi, vokal serak oleh Jon, efek keyboard dan piano oleh David Bryan dan drum Tico Torres booming oleh. Single pertama dari album "Everyday", dinominasikan pada Grammy Awards tahun 2003 untuk Best Pop Performance oleh Duo atau Grup dengan Vokal.

Band ini melanjutkan Tour Bouncing untuk album ini, di mana mereka membuat sejarah sebagai band terakhir yang melakukan koser di Veterans Stadium di Philadelphia sebelum dirobohkan. Menyusul akhir Tour Bounce pada bulan Agustus 2003, Bon Jovi memulai sebuah proyek, awalnya berniat untuk menghasilkan sebuah album yang terdiri dari pertunjukan live akustik, band ini akhirnya melakukan penulisan ulang, pencatatan dan reinventing 12 dari hits terbesar mereka dalam album yang baru.

Tahun berikutnya, band ini merilis sebuah album yang berjudul 100.000.000 Bon Jovi Fans Can't Be Wrong. Isi album ini terdiri dari empat CD dikemas dengan 38 lagu yang belum pernah dirilis dan 12 lagu yang langka, serta sebuah DVD. Album ini menandai 100 juta album Bon Jovi dan juga memperingati 20 tahun sejak  dirilisnya album pertama band ini pada tahun 1984. Pada bulan November 2004 band ini juga dihormati dengan Penghargaan of Merit di American Music Awards.

Pada September 2005, Bon Jovi akhirnya merilis album Have A Nice Day yang salah satu lagunya berjudul Who Says You Can’t Go Home, meraih penghargaan Grammy, yaitu “The Best Country Collaboration With Vocal“. Pada 2007, mereka kembali membuat album berjudul Lost Highway yang kebanyakan lagunya berunsur rock yang ditambah dengan musik country di sana-sini. Nuansa rock dalam album ini serba tanggung, karena tidak terlalu keras, juga tidak terlalu pelan. Dalam album ini, Bon Jovi berkolaborasi dengan dua musisi country, yaitu Big & Rich dan Le-Ann Rimes. Album ini menghasilkan hits berjudul Make A Memory dan Lost Highway.

Bon Jovi telah dikenal menggunakan gaya yang berbeda dalam musik mereka, yang mencakup negara untuk tahun 2007 album mereka Lost Highway. Album terbaru mereka, The Circle, dirilis pada tanggal 10 November 2009 di Amerika Serikat. Sepanjang karir mereka, band ini telah merilis sebelas album studio, tiga album kompilasi dan satu album live, dan telah terjual 130 juta album di seluruh dunia.

Mereka telah melakukan lebih dari 2.600 konser di lebih dari 50 negara selama lebih dari 34 juta fans, dan dilantik ke Inggris Music Hall of Fame pada tahun 2006. Sebagai penulis lagu dan kolaborator, Jon Bon Jovi dan Richie Sambora dilantik menjadi penulis lagu Hall of Fame pada tahun 2009. Pada tanggal 28 September 2010, Bon Jovi dinominasikan untuk Rock and Roll Hall of Fame.

Jon Bon Jovi juga adalah seorang aktor dalam film Moonlight and Valentino, The Leading Man, Destination Anywhere Homegrown, Little City, ada Looking Back, Row Your Boat, Vampires Los Muertos, U-571, Cry Wolf, National Lampoon yang pucked, dan New Year's Eve. Dia juga memiliki peran pendukung dalam film Pay It Forward, di mana ia bermain sebagai suami Helen Hunt .

Penampilan serial TV-nya meliputi Sex and the City, 30 Rock, Las Vegas, The West Wing. Dia juga ikut dalam film Young Guns II tahu 1990. Pada tanggal 24 Januari 2011, Jon berperan dalam film New Year's Eve, dirilis akhir tahun itu, yang menceritakan John sebagai bintang rock yang sukses yang terhubung dengan karakter Katherine Heigl.

Ada yang Aneh dan Unik disetiap penampilan konser Bon Jovy. Yang Jumlah penonton wanitanya mendominasi penonton pria, padahal rata-rata di setiap musik heavy metal, penggemar terbanyak adalah kaum pria.

"Hidup tanpa rencana itu indah. Saya telah mencoba berakting, filantropi dan menjalankan waralaba olahraga. Saya lebih sukses dalam beberapa hal dibanding orang lain, tapi saya tidak punya niat untuk berhenti,"

Sumber, Wikipedia             
                geppa-geppa.blogspot.com
                www.bonjovi.com
                myrockmusic.wordpress.com
               wowkeren.com
               anehdankonyol.com
Jon Bon Jovi - The Legend Of Rock
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
jalan menuju keberhasilan
Top