Hergé adalah nama pena dari Georges Prosper Remi (lahir di Etterbeek, 22 Mei 1907 – meninggal di Woluwe-Saint-Lambert, Belgia, 3 Maret 1983 pada umur 75 tahun) adalah seorang penulis komik dan seniman berkebangsaan Belgia yang sangat terkenal dengan karyanya berjudul Petualangan Tintin.
"Hergé" ejaan Perancis: [ɛʁʒe] adalah pelafalan bahasa Perancis untuk "R.G.", kebalikan singkatan namanya. Karyanya yang paling terkenal dan penting adalah Petualangan Tintin, yang ia tulis dan lukis dari tahun 1929 hingga kematiannya pada 1983, yang menyisakan album ke-24 nya, Tintin dan Alpha-Art yang tak terselesaikan. Karyanya tetap mempunyai pengaruh yang kuat terhadap dunia komik, terutama di Eropa. Karya-karyanya yang monumental membuatnya mendapatkan penghargaan Penghargaan Eisner pada tahun 2003. Gayanya yang mempergunakan balon teks yang diimpor dari gaya penulisan komik di Amerika, menjadikannya dianggap sebagai bapak komik bergambar Eropa.
Ciri-ciri yang penting dari kisah-kisah Petualangan Tintin termasuk penggambaran tokoh yang kuat, rasa realistis yang dihasilkan dari penelitian yang teliti dan luas, serta gaya menggambar ligne claire-nya. Para pembaca dewasanya sangat menikmati hubungan antara komik itu dengan kejadian-kejadian sejarah dan politik pada abad ke-20. Sebagai contoh, cerita Lotus Biru, terinspirasi oleh Insiden Mukden yang mengakibatkan perang antara Cina melawan Jepang pada tahun 1934. Tongkat Ottokar adalah contoh yang mengambil latar belakang cerita dari Anschluss Hitler atau dari konteks perseteruan antara orang-orang Garda Besi Rumania dan Raja Rumania, Carol II; dan pada cerita yang lainnya seperti Penculikan Lakmus menceritakan tentang Perang Dingin. Ia menjadi orang Belgia yang sangat tersohor di dunia internasional dan Tintin masih merupakan salah satu karya yang sangat digemari. Karya-karyanya sangat dipengaruhi oleh masa-masa mudanya di bidang kepanduan.
Museum Hergé yang sangat ditunggu-tunggu, akhir dibuka di Ottignies-Louvain-La-Neuve pada tanggal 2 Juni, 2009. Didesain oleh arsitek peraih penghargaan Penghargaan Pritzker, Christian de Portzamparc, museum berisikan karya-karyanya yang monumental, dimana selama ini hanya tersimpan di studio dan tempat penyimpanan di bank.
Seri lain yang juga ditulis dan digambarnya adalah Petualangan Yo, Susi dan Yokko dan Petualangan Quick dan Flupke. Setelah pengakuan dari dunia internasional dan pertemuannya kembali dengan Chang (1981), ia meninggal dunia karena leukemia pada tahun 1983. Sejak kematiannya, ia menjadi salah satu artis kontemporer terbesar dan telah menjual tidak kurang dari 200 juta album komik ke seluruh dunia, yang telah diterjemahkan ke dalam ratusan bahasa di dunia. Saat ini, hak cipta atas karya-karyanya dipegang oleh jandanya Fanny Rodwell, di bawah perusahaan Moulinsart dan Yayasan Hergé.
Alexis Remi, terlahir dari pernikahan antara seorang pembantu bernama Leonie Dewigne (1860–1901) dan Coisman Alexis, seorang pembuat lemari dari Brussel yang baru berusia 24 tahun ketika mereka menikah. Coisman Alexis (kakek dari Hergé) melaporkan sendiri kelahiran putra kembarnya di Balai Pencatatan Kelahiran Kota Anderlecht, sehingga mereka mendapatkan nama keluarga dari pihak ayahnya, yaitu: Alexis dan Léon. Beberapa orang berpikir bahwa ayah sesungguhnya dari Alexis dan Léon adalah Gaston Count Errembault dari Dudzeele (1847–1929) yang bekerja di Chaumont-Gistoux.
Setelah bercerai dengan Coisman Alexis, Leonie Dewigne menikahi Philip Remi di bulan September 1893, dan Philip kemudian menganggap kedua anak tersebut sebagai anaknya. Kisah tantang latar belakang keturunan Hergé ini disebutkan dalam salah satu tulisan berbahasa Perancis dari Serge Tisseron, D'un secret de famille dans l'œuvre du futur Hergé. Keberadaan saudara kembar Alexis Remi yang bernama Leon, telah menginspirasi Hergé untuk menuangkannya dalam komiknya, khususnya dalam karakter si kembar Dupont dan Dupond, yang menunjukkan hubungan yang misterius antara ayah dan pamannya.
Elizabeth Dufour, sebenarnya adalah seorang Flemish (suatu etnis di Belgia yang memiliki kekerabatan dekat dengan bangsa Belanda, dan mayoritas berdomisili di Belgia bagian Utara). Namun ia menyatakan bahwa dirinya merupakan seorang Belgia sintetis. Setelah melahirkan Georges Remi, keluarganya tidak pernah berhenti berpindah-pindah. Pada 26 Juni 1908, mereka tinggal di Jalan Theux No. 34, Etterbeek, Belgia, yaitu rumah dari Joseph Dufour (1853–1914), seorang tukang pipa, dan Antoinette Roch (1854–1935), orang tua dari Elizabeth. Setelah itu, pada 12 Januari 1912, mereka tinggal di Jalan Avenue Jules Malou No. 57, masih di Etterbeek. Pada 26 Maret di 1912, lahirlah seorang anak laki-laki bernama Paul Remi (1912–1986) di Ixelles. Kakak dan adik ini memiliki hubungan yang tidak terlalu akrab. Setelah berpindah-pindah, keluarga Alexis Remi akhirnya tinggal menetap di Jalan Theux No. 91, Ixelles, Belgia.
Karena kesehatan Elizabeth kian memburuk, mereka kembali pindah ke Jalan Theux no. 34 di Etterbeek, Belgia pada Agustus 1917. Pada bulan Maret 1918, Georges Remi membuat buku kumpulan puisi untuk teman wanitanya, Marie-Louise van Cutsem (Milou), yang digambar dengan tinta dan cat air. Lukisan tersebut menggambarkan seekor kelinci yang sedang memandangi sebuah telur yang pecah. Pada 7 Oktober 1919 dia mulai memasuki College Senior nomor 11 di Ixelles. Untuk menandai ulang tahun pertama gencatan senjata Perang Dunia II pada bulan November 1919, ia menyusun sebuah mural patriotik besar yang terbuat dari kapur berwarna. Pada mural tersebut, digambarkan bahwa tentara Belgia sedang mencambuk tentara Jerman. Sebenarnya, ia menggambarkan guru seninya, Pak Stoffijn kata "Fine-Poussière".
Setelah bergabung dengan komunitas itu, pada tahun 1920, ia memasuki Institut Saint-Boniface di Brussel yang dipimpin oleh Abbe Pierre Fierens, di mana ia saat itu sudah berumur 13 tahun. Di sekolah, ia menunjukkan nilai yang sangat baik dalam semua mata pelajaran, terutama mengenai menggambar.
Pada tahun 1918, Georges Remi telah bergabung dengan "Kepanduan Belgia", sebelum meninggalkannya pada tahun 1921 untuk bersekolah di Institut Saint-Boniface. Ia merasa sangat sedih ketika harus berpisah dengan kegiatan kepanduannya.
Pada awal 1920-an, sebagai seorang remaja, ia sangat senang dengan kegiatan kepanduannya dan itu adalah masa-masa terindah yang selalu dikenangnya. Dalam kepanduan, ia segera menjadi kepala regu "Tupai" dan mendapatkan nama julukan "rubah yang selalu penasaran" atau dalam bahasa Perancis disebut Renard curieux.
Selain itu, ia juga mengambil pelajaran membuat sketsa, yang dilakukannya selama liburan musim panas di Austria, Swiss, Italia, dan Pirenia. Keinginan tersebut muncul sejak tahun 1921 ketika ia memasuki perguruan tinggi jurnalis Jamais Assez dan di kepanduan.
"Aku merasa memakai pakaian yang tidak pas dan membuatku tak nyaman mengenakannya." - Wawancara Hergé.
Pada tahun 1929, Brusel mengadakan pameran mengenai kaum Bolshevik Rusia, dimana area pameran itu tidak jauh dari kantor dari para pekerja harian itu. Salah satu dari pegawai harian itu yang berkebangsaan Rusia, adalah Perovsky, seorang bekas pengungsi dari Rusia selama perang sipil pada tahun 1918 - 1921.
Untuk lebih memberikan sentuhan khas atas karya-karyanya, Hergé mulai mengadopsi teknik baru yang mudah dilakukan tapi sangat efektif. Menyadari akan talenta dan kepribadian yang kuat dari Hergé, Wallez, aktif mendorongnya untuk lebih berkembang serta memberikannya ruang seluas-luasnya untuk menuangkan karya-karyanya:
"Pater Wallez sangat memengaruhiku, tidak dari sisi religius, tapi beliau membuatku menyadari akan potensi diriku dan membuatku melihat apa yang ada padaku" - Wawancara Hergé.
Pada tanggal 13 April, 1976, Hergé menyelesaikan kisah Tintin dan Picaros. Dan ketika itu ia sudah menyiapkan proyek untuk album komik berikutnya. Pada tahun 1978, ia meninggalkan gagasan untuk kisah berikutnya dimana semuanya berawal dari bandara ke tema seni kontemporer, satu cabang seni yang memulai gairah barunya sejak tahun 1960-an. Namun, pada tahun 1979, yang juga merupakan setengah abad dari Tintin, ia masih mencoba menyelesaikan kisah berikutnya, namun dilain pihak, kesehatannya kian memburuk. Beberapa bagian dari Tintin dan Alpha-Art sudah banyak dibuat sketsanya dan kelelahanpun dialami lagi oleh pengarangnya, dimana usianya memakan dirinya.
Tanggal 18 Maret, 1981, Hergé bertemu lagi dengan Zhang Zhong-Ren, orang yang selama ini banyak memberikan masukan padanya tentang budaya Cina, khususnya dalam kisah Lotus Biru. Pertemuan ini adalah pertemuan pertama setelah lebih dari 40 tahun berpisah, dimana reuninya diadakan di Brussel, dan pertemuan ini disiarkan langsung di televisi. Dalam tayangan itu, Hergé terlihat sangat lemah dan sepertinya sangat malu oleh sorotan media padanya.
Namun malang tak dapat ditolak, penyakit yang dideritanya semakin akut, dan Hergé terbaring lemah dan harus menjalani transfusi darah secara teratur. Pada bulan Februari 1983, ia dirawat di Clinique Saint-Luc Woluwe-Saint-Lambert. Dan setelah seminggu dalam keadaan koma, Georges Remi meninggal dunia karena leukemia pada tanggal 3 Maret 1983, pada usia 76. Petualangan terbaru dari Tintin, Tintin dan Alpha-Art terhenti pada halaman 42. Dengan izin khusus, almarhum dimakamkan, atas permintaannya, di Cimetière du Dieweg, Brussel.
dengan perubahan seperlunya
"Hergé" ejaan Perancis: [ɛʁʒe] adalah pelafalan bahasa Perancis untuk "R.G.", kebalikan singkatan namanya. Karyanya yang paling terkenal dan penting adalah Petualangan Tintin, yang ia tulis dan lukis dari tahun 1929 hingga kematiannya pada 1983, yang menyisakan album ke-24 nya, Tintin dan Alpha-Art yang tak terselesaikan. Karyanya tetap mempunyai pengaruh yang kuat terhadap dunia komik, terutama di Eropa. Karya-karyanya yang monumental membuatnya mendapatkan penghargaan Penghargaan Eisner pada tahun 2003. Gayanya yang mempergunakan balon teks yang diimpor dari gaya penulisan komik di Amerika, menjadikannya dianggap sebagai bapak komik bergambar Eropa.
Ciri-ciri yang penting dari kisah-kisah Petualangan Tintin termasuk penggambaran tokoh yang kuat, rasa realistis yang dihasilkan dari penelitian yang teliti dan luas, serta gaya menggambar ligne claire-nya. Para pembaca dewasanya sangat menikmati hubungan antara komik itu dengan kejadian-kejadian sejarah dan politik pada abad ke-20. Sebagai contoh, cerita Lotus Biru, terinspirasi oleh Insiden Mukden yang mengakibatkan perang antara Cina melawan Jepang pada tahun 1934. Tongkat Ottokar adalah contoh yang mengambil latar belakang cerita dari Anschluss Hitler atau dari konteks perseteruan antara orang-orang Garda Besi Rumania dan Raja Rumania, Carol II; dan pada cerita yang lainnya seperti Penculikan Lakmus menceritakan tentang Perang Dingin. Ia menjadi orang Belgia yang sangat tersohor di dunia internasional dan Tintin masih merupakan salah satu karya yang sangat digemari. Karya-karyanya sangat dipengaruhi oleh masa-masa mudanya di bidang kepanduan.
Museum Hergé yang sangat ditunggu-tunggu, akhir dibuka di Ottignies-Louvain-La-Neuve pada tanggal 2 Juni, 2009. Didesain oleh arsitek peraih penghargaan Penghargaan Pritzker, Christian de Portzamparc, museum berisikan karya-karyanya yang monumental, dimana selama ini hanya tersimpan di studio dan tempat penyimpanan di bank.
Seri lain yang juga ditulis dan digambarnya adalah Petualangan Yo, Susi dan Yokko dan Petualangan Quick dan Flupke. Setelah pengakuan dari dunia internasional dan pertemuannya kembali dengan Chang (1981), ia meninggal dunia karena leukemia pada tahun 1983. Sejak kematiannya, ia menjadi salah satu artis kontemporer terbesar dan telah menjual tidak kurang dari 200 juta album komik ke seluruh dunia, yang telah diterjemahkan ke dalam ratusan bahasa di dunia. Saat ini, hak cipta atas karya-karyanya dipegang oleh jandanya Fanny Rodwell, di bawah perusahaan Moulinsart dan Yayasan Hergé.
Kehidupan
Masa kecil (1907–1925)
Keluarga
Georges Prosper Remi dilahirkan di Jalan Cranz No. 25 di Etterbeek, sebuah distrik dari Brussel, pada 22 Mei 1907 pada pukul 07.30.1 Ia dibaptis beberapa minggu kemudian, tepatnya pada tanggal 9 Juni, di sebuah Gereja di kota, dengan ibu permandiannya adalah neneknya sendiri, Antoinette Roch. Orangtuanya termasuk pada golongan menengah di Brussel. Ayah Hergé, Alexis Remi (1882–1970) adalah orang yang cukup terpandang, di mana ia bekerja di rumah butik pakaian untuk anak-anak, Van Roye Waucquez di Saint-Gilles. Sedangkan, ibu Hergé adalah Elizabeth Dufour (1882–1946) adalah seorang bekas penjahit wanita yang sudah tidak lagi bekerja.Alexis Remi, terlahir dari pernikahan antara seorang pembantu bernama Leonie Dewigne (1860–1901) dan Coisman Alexis, seorang pembuat lemari dari Brussel yang baru berusia 24 tahun ketika mereka menikah. Coisman Alexis (kakek dari Hergé) melaporkan sendiri kelahiran putra kembarnya di Balai Pencatatan Kelahiran Kota Anderlecht, sehingga mereka mendapatkan nama keluarga dari pihak ayahnya, yaitu: Alexis dan Léon. Beberapa orang berpikir bahwa ayah sesungguhnya dari Alexis dan Léon adalah Gaston Count Errembault dari Dudzeele (1847–1929) yang bekerja di Chaumont-Gistoux.
Setelah bercerai dengan Coisman Alexis, Leonie Dewigne menikahi Philip Remi di bulan September 1893, dan Philip kemudian menganggap kedua anak tersebut sebagai anaknya. Kisah tantang latar belakang keturunan Hergé ini disebutkan dalam salah satu tulisan berbahasa Perancis dari Serge Tisseron, D'un secret de famille dans l'œuvre du futur Hergé. Keberadaan saudara kembar Alexis Remi yang bernama Leon, telah menginspirasi Hergé untuk menuangkannya dalam komiknya, khususnya dalam karakter si kembar Dupont dan Dupond, yang menunjukkan hubungan yang misterius antara ayah dan pamannya.
Elizabeth Dufour, sebenarnya adalah seorang Flemish (suatu etnis di Belgia yang memiliki kekerabatan dekat dengan bangsa Belanda, dan mayoritas berdomisili di Belgia bagian Utara). Namun ia menyatakan bahwa dirinya merupakan seorang Belgia sintetis. Setelah melahirkan Georges Remi, keluarganya tidak pernah berhenti berpindah-pindah. Pada 26 Juni 1908, mereka tinggal di Jalan Theux No. 34, Etterbeek, Belgia, yaitu rumah dari Joseph Dufour (1853–1914), seorang tukang pipa, dan Antoinette Roch (1854–1935), orang tua dari Elizabeth. Setelah itu, pada 12 Januari 1912, mereka tinggal di Jalan Avenue Jules Malou No. 57, masih di Etterbeek. Pada 26 Maret di 1912, lahirlah seorang anak laki-laki bernama Paul Remi (1912–1986) di Ixelles. Kakak dan adik ini memiliki hubungan yang tidak terlalu akrab. Setelah berpindah-pindah, keluarga Alexis Remi akhirnya tinggal menetap di Jalan Theux No. 91, Ixelles, Belgia.
Masa tinggal di Belgia (1914 - 1918)
Georges kecil adalah seorang anak yang sangat aktif dan mempunyai banyak keinginan, terlebih lagi ketika orang tuanya mengajak Georges kecil bepergian. Salah satu "obat" untuk membuatnya agak tenang adalah dengan memberikannya sebuah pensil dan kertas. Salah satu hasil karyanya yang pertama adalah yang terdapat di belakang sebuah kartu pos yang digambar dengan memakai pensil biru, yang melukiskan tentang sebuah kereta api uap, sebuah dinding api, dan sebuah mobil pada sekitar tahun 1911. Baru pada 29 September 1913, Georges yang saat itu sudah berumur 6 tahun pergi bersekolah di Sekolah Komunitas Ateneo di Ixelles. Sayangnya, sekolah tersebut harus ditutup, kurang lebih setahun setelah Belgia diduduki oleh bala tentara Jerman, Wilhelm II (20 Agustus 1914). Selama masa Perang Dunia II, pamannya, Léon Remi, memasuki wajib militer dan dikirimkan ke garis depan medan pertempuran di Yser pada paruh akhir Agustus 1914, di mana ia bergabung dengan tentara Belgia untuk Perang Dunia I. Sementara itu, setelah penyakit yang diderita oleh Elizabeth kambuh lagi pada September 1994, keluarga ini pindah lagi ke alamat Jalan Tram no. 124 di Watermael-Boitsfort, pinggiran kota sebelah selatan Brussel, Belgia. Selama masa sekolahnya di Ixelles, Georges Remi banyak membuat gambar yang menceritakan bagaimana sulitnya seorang anak lelaki harus hidup di bawah bayang-bayang pendudukan bala tentara Jerman pada masa Perang Dunia II.Karena kesehatan Elizabeth kian memburuk, mereka kembali pindah ke Jalan Theux no. 34 di Etterbeek, Belgia pada Agustus 1917. Pada bulan Maret 1918, Georges Remi membuat buku kumpulan puisi untuk teman wanitanya, Marie-Louise van Cutsem (Milou), yang digambar dengan tinta dan cat air. Lukisan tersebut menggambarkan seekor kelinci yang sedang memandangi sebuah telur yang pecah. Pada 7 Oktober 1919 dia mulai memasuki College Senior nomor 11 di Ixelles. Untuk menandai ulang tahun pertama gencatan senjata Perang Dunia II pada bulan November 1919, ia menyusun sebuah mural patriotik besar yang terbuat dari kapur berwarna. Pada mural tersebut, digambarkan bahwa tentara Belgia sedang mencambuk tentara Jerman. Sebenarnya, ia menggambarkan guru seninya, Pak Stoffijn kata "Fine-Poussière".
Masa sekolah dan kepanduan
Georges Remi terlahir dalam keluarga Katolik kelas menengah goloongan kanan. Pada 1919, pelindung ayahnya, Mr Waucquez, menyarankan Alexis Remi untuk memasukkan anaknya di lembaga Katolik. Namun ia ditempatkan di sekolah kepanduan, Institut Saint-Boniface di Brussel. Oleh karena itu, ia selalu berada di lingkungan Katolik dan kepanduan hingga awal tahun 1950.Setelah bergabung dengan komunitas itu, pada tahun 1920, ia memasuki Institut Saint-Boniface di Brussel yang dipimpin oleh Abbe Pierre Fierens, di mana ia saat itu sudah berumur 13 tahun. Di sekolah, ia menunjukkan nilai yang sangat baik dalam semua mata pelajaran, terutama mengenai menggambar.
Pada tahun 1918, Georges Remi telah bergabung dengan "Kepanduan Belgia", sebelum meninggalkannya pada tahun 1921 untuk bersekolah di Institut Saint-Boniface. Ia merasa sangat sedih ketika harus berpisah dengan kegiatan kepanduannya.
Pada awal 1920-an, sebagai seorang remaja, ia sangat senang dengan kegiatan kepanduannya dan itu adalah masa-masa terindah yang selalu dikenangnya. Dalam kepanduan, ia segera menjadi kepala regu "Tupai" dan mendapatkan nama julukan "rubah yang selalu penasaran" atau dalam bahasa Perancis disebut Renard curieux.
Selain itu, ia juga mengambil pelajaran membuat sketsa, yang dilakukannya selama liburan musim panas di Austria, Swiss, Italia, dan Pirenia. Keinginan tersebut muncul sejak tahun 1921 ketika ia memasuki perguruan tinggi jurnalis Jamais Assez dan di kepanduan.
Le Petit Vingtième: semua itu bermula
Setelah menyelesaikan masa baktinya di dinas militer, Herge mendapatkan tugas baru sebagai ilustrator dan jurnalis foto. Teman dekatnya, Germaine Kickens kemudian juga bekerja di harian yang sama pada 15 Februari, 1928 sebagai sekretaris dari Wallez. Pimpinan harian ini sangat puas dengan hasil kerja Hergé, membuatnya dipercayai menjadi pengasuh tunggal dari suplemen anak-anak mingguan: Le Petit Vingtième dan mendapatkan target untuk meningkatkan pembacanya. Dipengaruhi oleh Waller, Hergé belajar banyak dari berbagai buku untuk lebih meningkatkan kemampuan menggambarnya. Terbitan pertama dari harian Le Petit Vingtième asuhannya muncul pada 1 November, 1928 namun sayangnya tidak mendapatkan sambutan cukup meriah dari publik. Untuk lebih meningkatkan oplah dan pembaca, ia menawarkan untuk membuat serial Les aventures de Flup, Nénesse, Poussette et Cochonnet, sebuah serial yang menceritakan kisah dari tiga anak remaja dan seekor babi dalam berbagai petualangan, dari sebuah kisah drama karya Abbe Desmedt , seorang editor pojok olahraga di harian yang sama. Kisah-kisahnya mengambil latar belakang tentang kolonialisme yang sedang terjadi pada masa itu. Mengasuh kisah ini, tidak begitu menggairahkan Hergé, walaupun kisah serial ini berlanjut hinggaMaret, 1929."Aku merasa memakai pakaian yang tidak pas dan membuatku tak nyaman mengenakannya." - Wawancara Hergé.
Pada tahun 1929, Brusel mengadakan pameran mengenai kaum Bolshevik Rusia, dimana area pameran itu tidak jauh dari kantor dari para pekerja harian itu. Salah satu dari pegawai harian itu yang berkebangsaan Rusia, adalah Perovsky, seorang bekas pengungsi dari Rusia selama perang sipil pada tahun 1918 - 1921.
Untuk lebih memberikan sentuhan khas atas karya-karyanya, Hergé mulai mengadopsi teknik baru yang mudah dilakukan tapi sangat efektif. Menyadari akan talenta dan kepribadian yang kuat dari Hergé, Wallez, aktif mendorongnya untuk lebih berkembang serta memberikannya ruang seluas-luasnya untuk menuangkan karya-karyanya:
"Pater Wallez sangat memengaruhiku, tidak dari sisi religius, tapi beliau membuatku menyadari akan potensi diriku dan membuatku melihat apa yang ada padaku" - Wawancara Hergé.
Penghargaan internasional yang diterima Tintin
- Hergé :
- 1953 : Hergé, sebuah asteroid, dinamai darinya (1652) Hergé.
- 1971 : Penghargaan Adamson Awards, Swedia.
- 1972 : Penghargaan Yellow Kid di Lucca.
- 1973 : Penghargaan Saint-Michell di kota Brussels.
- 1974 : Président de la 1re Convention Internationale de la bande dessinée, di Angoulême.
- 1977 : Penghargaan Akademi Perancis di kota Angoulême.
- 1978 : Penghargaan Kerajaan Belgia, di Brussel.
- 1979 : Patung Penghargaan Mickey dari Pierre Tchernia, untuk Compagnie Walt Disney.
- 1999 : Diikut sertakan dalam Harvey Award Jack Kirby Hall of Fame.
- 2003 : Diikutsertakan dalam "Eisner Award Hall of Fame sebagai pilihan juri".
- 2005 : Diikutsertakan dalam De Grootste Belg (orang Belgia terbesar). Dalam versi Flandria, ia memperoleh posisi 24. Sedangkan di Bahasa Walloon, ia mencapai posisi 8.
- 2007 : Terpilih sebagai motif utama koin perayaan ulang tahun Hergé ke-100, dengan nilai 20 euro.
- Rumah produksi Les Studios Belvision :
- 1973 : Penghargaan Saint-Michell untuk film Tintin di Danau Hiu
- Le Journal de Tintin et les Éditions du Lombard :
- 1972 : Yellow Kid du Meilleur éditeur de Journal Européen de bandes dessinées
- Tintin et Moi karya Anders Ostergaard (salinan wawancara dengan Numa Sadoul):
- 2004 : Penghargaan dari Festival Européen du Film Documentaire
- 1972: Yellow Kid "una vita per il cartooning" di festival Lucca[51]
Kisah yang tak selesai
Tanggal 18 Maret, 1981, Hergé bertemu lagi dengan Zhang Zhong-Ren, orang yang selama ini banyak memberikan masukan padanya tentang budaya Cina, khususnya dalam kisah Lotus Biru. Pertemuan ini adalah pertemuan pertama setelah lebih dari 40 tahun berpisah, dimana reuninya diadakan di Brussel, dan pertemuan ini disiarkan langsung di televisi. Dalam tayangan itu, Hergé terlihat sangat lemah dan sepertinya sangat malu oleh sorotan media padanya.
Namun malang tak dapat ditolak, penyakit yang dideritanya semakin akut, dan Hergé terbaring lemah dan harus menjalani transfusi darah secara teratur. Pada bulan Februari 1983, ia dirawat di Clinique Saint-Luc Woluwe-Saint-Lambert. Dan setelah seminggu dalam keadaan koma, Georges Remi meninggal dunia karena leukemia pada tanggal 3 Maret 1983, pada usia 76. Petualangan terbaru dari Tintin, Tintin dan Alpha-Art terhenti pada halaman 42. Dengan izin khusus, almarhum dimakamkan, atas permintaannya, di Cimetière du Dieweg, Brussel.
Karya-karya Hergé hingga kini (sejak tahun 1983)
Sepeninggal Hergé (1984 - sekarang)
Fanny Remi, janda dan pewarisnya (istrinya sejak tahun 1977) tidak yakin akan nasib dari kisah Tintin dan Alpha-Art, apakah akan dilanjutkan atau dibiarkan saja sejak sang pengaranganya meninggal. Dan Herge telah menyatakan keinginannya sebelum ia meninggal:- "Tentu saja ada banyak hal yang rekan-rekanku lakukan tanpa aku dan bahkan lebih baik daripada aku. Tetapi untuk hidup Tintin, Kapten Haddock, Profesor Lakmus, para Dupontd, dan semua tokoh yang lain dari kisah Petualangan Tintin, saya pikir sayalah satu-satunya yang dapat melakukan ini: Tintin itu saya! Seperti Flaubert berkata, "Madame Bovary, c'est moi!" - Wawancara dengan Hergé
Pada 2009, sejak 1929, lebih dari 230 juta album kisah komik Petualangan Tintin terjual di seluruh dunia dalam 90 bahasa (42 bahasa regional)[58]:
- 49 Bahasa Asing resmi :
- Bahasa Afrikaans (1973)
- Bahasa Arab (1972)
- Bahasa Armenia (2006)
- Bahasa Belanda (1946)
- Bahasa Bengali (1988)
- Bahasa Bulgaria (2001)
- Bahasa Ceska (1994)
- Bahasa Denmark (1960)
- Bahasa Esperanto (1981)
- Bahasa Estonia (2008)
- Bahasa Hebrew (1987)
- Bahasa Hungaria (1989)
- Bahasa Indonesia (1975)
- Bahasa Inggris - Amerika (1959)
- Bahasa Inggris - Inggris (1952)
- Bahasa Islandia (1971)
- Bahasa Italia (1961)
- Bahasa Jepang (1968)
- Bahasa Jerman (1952)
- Bahasa Khmer (2001)
- Bahasa Korea (1977)
- Bahasa Latin (1987)
- Bahasa Latvi (2006)
- Bahasa Lituania (2007)
- Bahasa Luksemburg (1987)
- Bahasa Mandarin (2001)
- Bahasa Melayu (1975)
- Bahasa Mongol (2006)
- Bahasa Norwegia (1972)
- Bahasa Perancis (1930)
- Bahasa Persia (1971)
- Bahasa Polski (1994)
- Bahasa Portugis (1936)
- Bahasa Portugis - Brasilia (1961)
- Bahasa Romans (1986)
- Bahasa Rumania (2005)
- Bahasa Rusia (1993)
- Bahasa Sinhala (1998)
- Bahasa Serbo-Kroasia (1974)
- Bahasa Suomi (1961)
- Bahasa Spanyol (1952)
- Bahasa Slowakia (1994)
- Bahasa Slovenia (2003)
- Bahasa Swedia (1960)
- Bahasa Taiwan (1980)
- Bahasa Thailand (1993)
- Bahasa Turki (1962)
- Bahasa Vietnam (1989).
- Bahasa Yunani (1968)
- 43 Bahasa Regional:
- Alghero (1995)
- Bahasa Jerman (Bernois) (1989)
- Bahasa Elsass (1992)
- Anversois (2008)
- Bahasa Asturia (1988)
- Bahasa Basque (1972)
- Borain (2009)
- Bourguignon-morvandiau (2008)
- Bahasa Breton (1979)
- Brusseleer (2007)
- Brusseleer (Néerlandais) (2004)
- Cantonais (2004)
- Bahasa Katalan (2009)
- Korsika (2009)
- Créole Antillais (2009)
- Créole mauricien (2009)
- Créole réunionnais (2008)
- Bahasa Faroe (1988)
- Dialek Flamand (Ostende) (2007)
- Bahasa Arpitan (Bresse) (2006)
- Bahasa Arpitan (District de la Gruyère) (2007)
- Bahasa Arpitan (unifié) (2007)
- Bahasa Frisia (1981)
- Gaélique (1993)
- Bahasa Galicia (1983)
- Bahasa Wales (1978)
- Gaumais (2001)
- Bahasa Belanda dialek (Hasselts) (2009)
- Bahasa Belanda dialek (Twents) (2006)
- Bahasa Occitan (1979)
- Bahasa Picard (Tournai-Lille) (1980)
- Bahasa Picard (Vimeu) (1980)
- Bahasa Papiamento (2008)
- Provençal (2004)
- Bahasa Tahiti (2003)
- Bahasa Tibet (1994)
- Bahasa Vosgien (2008)
- Bahasa Walloon (Charleroi) (2007)
- Bahasa Walloon (Liège) (2007)
- Bahasa Walloon (Namur) (2009)
- Bahasa Walloon (Nivelles) (2005)
- Bahasa Walloon (Ottignies) (2006)
- Français québécois (2009).
Hergé mencatut perang?
Seperti yang telah dicatat oleh Pierre Assouline: "untuk Hergé dan sejumlah penulis dan seniman, pekerjaan tersebut telah membawa mereka ke "zaman keemasan", sebagaimana dibuktikan dengan berlimpahnya kekayaan, dan ketenaran selama masa itu. "Dari musim gugur tahun 1941, penjualan album komik kisah Petualangan Tintin telah mencapai 100.000 eksemplar, dimana penulisnya mendapatkan royalti tidak kurang dari 10% dari prix. Gaji bulanannya mencapai 10.000 franc Belgia selama tahun 1940 - 1944, termasuk gajinya dari harian Le Soir pada tahun 1946.Bibliografi
Buku-buku yang mengupasnya
- (Perancis) Paul Vandromme, Le monde de Tintin, Paris, Gallimard, 1959.
- (Perancis) Numa Sadoul, Tintin et moi. Entretiens avec Hergé, Paris, Champs Flammation, 1983 ISBN 978-2-08-080052-7.
- (Perancis) Benoît Peeters, Le Monde d'Hergé, edisi Casterman, 1983, 1990.
- (Perancis) Pierre Assouline, Hergé, Paris, Plon, 1996 ISBN 978-2-07-040235-9.
- (Perancis) Michael Farr, Tintin, le rêve et la réalité, Brussel, edisi Moulinsart, 2001 ISBN 978-2-930284-58-3.
- (Perancis) Maxime Benoît-Jeannin, Le Mythe Hergé, edisi Golias, 2001 ISBN 978-2-914475-00-6.
- (Perancis) Bertrand Portevin et Bernadette Robillot, Le démon inconnu d'Hergé ou le génie de Georges Remi, Paris, Dervy, 2004 ISBN 978-2-84454-301-1.
- (Perancis) Bob Garcia, Jules Verne & Hergé. D'un mythe à l'autre, edisi Mac Guffin, 2006 ISBN 978-2-9524440-3-3.
- (Perancis) Benoît Peeters, Hergé. Fils de Tintin, Champs Flammarion, 2006.
- (Perancis) Nick Rodwell, Hergé, Brussel, edisi Moulinsart, 2006 ISBN 978-2-87424-099-7.
- (Perancis) Maxime Benoît-Jeannin, Les Guerres d'Hergé. Essai de paranoïa-critique, edisi Aden, 2007 ISBN 978-2-930402-23-9.
- (Perancis) Philippe Goddin, Hergé. Chronologie d'une œuvre, six tomes, Brussel, edisi Moulinsart, 2006.
- (Perancis) Philippe Goddin, Hergé. Lignes de vie, Brussel, edisi Moulinsart, 2007 ISBN 978-2-87424-097-3.
- (Perancis) Dominique Maricq, Hergé par lui-même, Paris, Librio, 2007 ISBN 978-2-290-00005-2.
- (Perancis) Benoît Peeters, Lire Tintin, les bijoux ravis, Les Impressions Nouvelles, 2007.
- (Perancis) Bertrand Portevin, Le monde inconnu d'Hergé, Paris, Dervy, 2008 ISBN 978-2-84454-536-7.
- (Perancis) Serge Tisseron, Tintin et le secret d'Hergé, Paris, Hors Collection, 2009 ISBN 978-2-258-08057-7.
- (Perancis) Lionel Baland, Léon Degrelle et la presse rexiste, Paris, edisi Déterna, 2009 ISBN 978-2-913044-86-9.
Jurnal
- (Perancis) Spécial Hergé, (A suivre) hors-série, 1983.
- (Perancis) Tintin spécial, hommage à Hergé, Lombard hors-série N°11bis, 1983.
- (Perancis) Tintin grand voyageur du siècle, Géo hors-série, 2000.
- (Perancis) Tintin chez les savants, Sciences et vie spécial, Maret, 2002.
- (Perancis) Tintin, l'aventure continue, Télérama hors-série, 2003.
- (Perancis) Tintin, reporter du siècle, Le Figaro hors-série, 2004.
- (Perancis) Tintin, les secrets d'une oeuvre, Lire Hors-série, 2006.
- (Perancis) Pierre Assouline, Le siècle de Tintin grand reporter, L'Histoire, 317, Februari, 2007, halaman 6-13.
- (Perancis) Tintin à la découverte des grandes civilisations, Le Figaro-Beaux Arts magazine hors-série, 2008.
- (Perancis) Hergé, la vie secrète du père de Tintin, L'Express hors-série, September, 2009.
- (Perancis) Tintin, le retour, Le Monde hors-série, Desember, 2009 - Januari, 2010.
- (Perancis) Tintin au pays des philosophes, Philosophie magazine hors-série, Agustus. 2010.
dengan perubahan seperlunya